KEPALA BPK WILAYAH XVI NTT TUTUP RAPAT TEKNIS PELESTARIAN WARISAN BUDAYA

WARTANET NKRI – Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XVI NTT, I Made Dharma Suteja, S.S., M.Si menutup kegoiatan Rapat Teknis Pelestarian Warisan Budaya Tingkat Provinsi Nusa Tenggara Timur di Hotel Harper Kota Kupang, pada, Kamis (21/09/2023)

Sebelum menutup kegiatan, I Made Dharma Suteja,  menyampaikan , catatan rekomendasi dan kesimpulan dari dinamika diskusi yang terjadi dalam Rapat Teknis Pelestarian Warisan Budaya Tingkat Provinsi Nusa Tenggara Timur itu , yang dimulai sejak tanggal 19 sampai 21 Sepbtember 2023, yaitu :

  1. Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XVI Nusa Tenggara Timur bersyukur karena dapat bertemu, bersilaturahmi, berdiskusi melaksanakan rapat koordinasi Bersama pimpinan maupun perwakilan dari OPD Kebudayaan serta OPD Bidang Pembangunan Daerah dari Provinsi Nusa Tenggara Timur dan 22 Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
  2. Perlu adanya sinergi dan kolaborasi kerja, antara Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XVI Nusa Tenggara Timur dengan OPD Kebudayaan di setiap daerah. Sinergi dan kolaborasi kerja ini harus memperhatikan 3 hal yang disampaikan oleh Bapak Sekretaris Direktorat jenderal Kebudayaan, Fitra Arda, kemarin, yaitu: a.Prinsip pengarusutamaan kebudayaan, dengan menjadikan kebudayaan sebagai salah satu sektor  utama dalam pembangunan. b.Prinsip menjadikan masyarakat sebagai pusat kebudayaan, karena masyarakat merupakan pelaku budaya, sedangkan pemerintah hanyalah sebagai fasilitator. c. Prinsip penguatan ekosistem budaya yang berkelanjutan.
  3. Rencana Kerja OPD Kebudayaan perlu mengacu kepada indikator Pembangunan bidang kebudayaan yang dibuat oleh Bappeda/Bappelitbang.
  4. Perlu sinkronisasi antara dokumen PPKD dengan RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah), sehingga PPKD dapat memberi warna terhadap Pembangunan di masing-masing daerah.
  5. Perlu adanya program yang memperhatikaan kekhasan NTT dalam perencanaan pembangunan kebudayaan secara nasional, sebagai contoh memanfaatkan adanya Rumah Pengasingan Bung Karno, untuk mempromosikan Kota Ende sebagai kota Pancasila.
  6. DAPOBUD merupakan salah satu indicator dalam menentukan Indeks Pembangunan Kebduayaan Daerah. Tentunya data di dalam DAPOBUD perlu selalu dimutakhirkan. Maka dari itu, informasi-informasi terkait OPK baru maupun CB/ODCB baru sebaiknya diupdate di dalam DAPOBUD.

“ Itulah beberapa catatan rekomendasi  yang kami simpulkan dari hasil Rapat Teknis Pelestarian Warisan Budaya Nusa Tenggara Timur. Dan semoga dapat menjadi pertimbangan dalam perencanaan Pembangunan bidang kebudayaan di semua daerah yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Timur,” ucap I Made Dharma Suteja.

Dia mengucapkan, selaku penyelenggara, pihaknya menyampaikan terimakasih kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur, Bappelitbangda Provinsi Nusa Tenggara Timur, Seluruh Pimpinan OPD Bidang Kebudayaan di Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur, Seluruh Pimpinan OPD Bidang Perencanaan Pembangunan di Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur.

“Semoga pertemuan ini menjadi berkah terhadap pemajuan kebudayaan di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Dan semoga Tuhan Yang Maha Kuasa selalu Memberkati kita semua,” tutur A Made Dharma, seraya menutup kegiatan tersebut dengan resmi. (zam/wnn)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights