BPK XVI NTT: WORKSHOP PANGAN LOKAL ‘MERAYAKAN RASA, MERAWAT AKAR’

WARTANET NKRI – Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XVI Nusa Tenggara Timur (NTT), melaksanakan Workshop Pangan Lokal, bertemakan “Merayakan Rasa, Merawat Akar”. Kegiatan ini dilaksanakan di halaman Lippo Plaza Kupang, pada, Selasa 19 Agustus 2025.

“Kami lakukan kegiatan ini untuk menjaga nilai-nilai lokal agar tetap hidup dan relevan di tengah perubahan zaman terutama dibidang pangan lokal di wilayah Nusa Tenggara Timur”, ungkapBPK XVI NTT: WORKSHOP PANGAN LOKAL ‘MERAYAKAN RASA, MERAWAT AKAR’, saat awal memberikan sapaan dan sambutan pembukaan Workshop kepada seluruh peserta dan undangan yang hadir.

Kata Haris, kebudayaan adalah aset bangsa yang sangat fungsional menjawab problem krisis sosial dan ekologis, perubahan iklim, merosotnya akses sumber daya pangan, menyusutnya keragaman hayati, konflik antar kelompok dan ancaman multi dimensi serta ketidakpastian global hingga disrupsi teknologi.

Katanya, beragamnya kekayaan budaya Indonesia, perlu dilestarikan dan dimanfaatkan menunjang pembangunan berkelanjutan demi kesejahteraan dan kemakmuran rakyat, dan juga dapat dimanfaatkan mengatasi isu-isu global saat ini.

“ Ada isu, generasi muda saat ini kurang minat konsumsi pangan lokal karena pengaruh budaya asing. Ada isu kurangnya inovasi pengolahan pangan lokal terkait cita rasa dan penyajian, sehingga timbul presepsi makanan  modern lebih menarik. Ada juga isu dan pemberitaan krisis pangan yang terjadi di NTT”, jelasnya.

Dia melanjutkan bicara, pola makan yang telah berubah sejak adanya penyeragaman pangan yang menjadikan nasi sebagai makanan pokok di Indonesia, diduga menjadi penyebab terjadinya krisis pangan.

“Salah satu upaya yang dapat mengatasi krisis pangan adalah pendekatan budaya agar dapat merubah sikap dan kebiasaan makan pangan lokal menjadi lebih meningkat, seperti yang dilakukan oleh Komunitas Lakoat, Kujawas dan komunitas Bacarita Pangan Lokal “, ucapnya.

Mencermati persoalan krisis pangan dan kurang berminatnya generasi muda mengkonsumsi  pangan lokal, maka pihaknya melakukan kegiatan Ekskursi maupun Workhsop Pangan Lokal, sebagai wadah berbagi ilmu dari Komunitas Lakoat, Komunitas Kujawas dan Komunitas Bacarita Pangan Lokal , pada generasi muda NTT, sehingga terjadinya ruang diskusi terbuka bagi generasi muda.

Kepala UPT Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah NTT, Haris Budiharto, S.S., M.Hum

“Workshop pangan lokal ini, didahului dengan kegiatan Ekskursi berkunjung ke kebun, hutan, pasar, lumbung, dan dapur milik masyarakat Mollo Utara, Kabupaten Timur Tengah Selatan (TTS) dan pada Komunitas Lakoat, Komunitas kujawas, pada  tanggal 13 s.d. 15 Agustus 2025. Ekskursi maupun workshop pangan lokal memiliki bentuk kegiatan yang berbeda”,paparnya.

Haris menjelaskan lagi, pada kegiatan Ekskursi yang telah dilakukan terdahulu, pihaknya memfasilitasi siswa-siswi generasi muda dari 6 sekolah tingkat SLTA masing-masing 1 orang, yaitu, dari SMA Negeri 1 Kupang, bernama, Shifa Khumaira Lanjar, dari  SMA Negeri 2 Kupang, Angel Mantolas, dari  SMA Negeri 3 Kupang , Rahmawati Saputri Bethan, dari SMA Negeri 5 Kupang, Vira Damaledo, dari  SMKN 3 Kupang , Ursula Rosari I Tulu, dari SMAK Kristen Mercusuar, Merci Helfin Mboeik.

“Enam orang siswa yang telah mengikuti kegiatan Ekskursi ini, akan membagikan pengalaman mereka kepada kita semua dalam Workshop ini, terkait bagaimana mereka belajar hingga berhasil membuat pangan berkat didikan beberapa komunitas pangan lokal di kabupaten Timor Tengah Selatan”, ujar Haris .

Akhir pembicaraan, Haris berharap, semoga kegiatan Ekskursi dan Workshop tersebut, dapat mengatasi kurangnya minat generasi muda pada pangan  lokal dan bisa membantu mengatasi krisis pangan yang ada di NTT. Semoga kedua kegiatan tersebut mampu menjadi daya tarik bagi generasi muda NTT untuk Kembali pada budaya konsumsi pangan lokal.

KADIS P&K KOTA KUPANG : BUKA ACARA WORKSHOP

Setelah Kepala BPK XVI NTT, Haris Budiharto, memberikan sambutan awal selaku penyelenggara, kegiatan Workshop tersebut dibuka dengan resmi oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang, Dumuliahi Djami, M.Si.

Dalam sambutannya, Drs. Dumuliahi Djami, M.Si. memberikan apresiasi khusus kepada pihak BPK XVI NTT, yang telah sangat peduli terhadap upaya pelestarian budaya Nusa Tenggara Timur, dan khususnya terhadap Pangan Lokal masyarakatnya, agar Kembali dicintai oleh generasi muda di NTT.

“Dulu saat makanan susah karena musim kelaparan, kita hanya makan Ubi, Jagung, Pepaya dan Pisang. Makanan-makanan ini, turun temurun digunakan oleh orangtua kita untuk membesarkan kita. Karena itu sangat penting untuk dikenalkan dan dibudayakan kembali kepada generasi muda kita untuk mengkonsumsinya, sehingga akan tetap lestari dari masa ke masa”, ucapnya.

Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang, Drs. Dumuliahi Djami, M.Si.

Menurut Kadis Dumulia Djami, pangan lokal adalah makanan tradisional kita, yang tentunya memiliki nilai-nilai luhur ketika orantua kita harus bertahan melawan musim kelaparan karena perobahan iklim dan saat gagal panen beras karena kekeringan.

Lanjut Dumul, ketika kita menghadapi kesulitan akan beras dan makanan modern lainnya, maka pangan lokal akan menjadi makanan ketahanan pangan keluarga.

“Untuk mensiasati agar generasi muda kita jaman ini bisa tertarik untuk makan pangan lokal, maka pengolahan untuk menciptakan cita rasa yang menarik sangat penting dilakukan sesuai perkembangan jaman saat ini”, tandasnya.

Kepada seluruh peserta workshop yang hadir dari berbagai sekolah, kepada para pedagang kuliner dan seluruh tamu undangan, Dumuliah Djami, mengajak, kiranya dapat menimbah ilmu dan pengalaman lewat kegiatan Ekskursi dan Workshop yang dilakukan oleh BPK XVI tersebut, sehingga pada akhirnya, dapat menggerakkan hati dan rasa untuk  budayakan kembali konsumsi pangan lokal dalam hidup sehari-hari.

“Dengan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, saya membuka denganb resmi acara Workshop Pangan Lokal ini, semoga Tuhan senantiasa memberkati hidup, usaha dan karya kita semua”, ucap Dumulia Djami, membuaka acara.

PANTAUAN MEDIA INI :

Workshop tersebut diawali dengan acara music band dengan menghadirkan para penyanyi lokal kota Kupang, untuk menghibur para peserta workshop serta tamu undangan yang hadir.

Enam Siswa yang telah mengikuti Kegiatan Ekskursi di TTS : Shifa Khumaira Lanjar, Angel Mantolas, Rahmawati Saputri Bethan, Vira Damaledo, Ursula Rosari I Tulu, Merci Helfin Mboeik.

Setelah  itu acara dilajutkan dengan Sesi Pertama yaitu,  Demo cara pembuatan Es Krim dari buah labu, yang dilakukan oleh 6 orang siswa yang telah mengikuti kegiatan Ekskursi di Timor Tengah selatan. Lalu setelah itu dilakukan Kuis berhadiah, kemudian para peserta dan tamu undangan dipersilahkan mencicipi berbagai pangan lokal yang disediakan oleh Tim Pelaksana Kegiatan BPK XVI.

Peserta Workshop dan tamu undangan, makan pangan lokal yang disiapkan oleh panitia pelaksana.

Lalu dilajutkan lagi pada Sesi Kedua, yaitu, diskusi bersama nara umber dari Komunitas Bacarita Pangan Lokal, Ester Elisabeth Umbu Tara, dan  Ahli Gizi UPTD Puskesmas Kupang Kota, ibu  Habsibah M.M. Betty, S.Gz.M.Kes, dan jumlah peserta yang mengikuti diskusi ini sebanyak 66 orang, yaitu 6 orang berasal dari peserta Ekskursi dan  60 siswa berasal dari berbagai Sekolah Menengah Atas di Kota Kupang, dan Dharma Wanita Persatuan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XVI.

Materi diskusi adalah point-point terkait Nutrisi yang terkandung dalam Pangan Lokal yang ada di Pulau Timor, yaitu :

  1. Pangan” lokal di pulau timor yang terncam punah;
  2. Sejarah pangan lokal yang ada di pulau timor;
  3. Pangan lokal yang paling penting dilestarikan untuk kedepannya seperti apa, dikaitkan dengan adanya perubahan iklim;
  4. Kenapa dikaitkan pangan lokal dengan kebudayaan;
  5. Peluang inovasi pangan lokal dikemas seperti apa agar menarik minat dalam dunia FnB
  6. Inovasi Rasa agar generasi muda meminati pangan lokal
  7. Nutrisi yang terkandung dalam pangan lokal.

Diskusi tersebut di atas berlangsung lancar penuh kekeluargaan dan saling mengisi antara satu sama yang lainnya, hingga berakhir. (WNN/Fegas & Zam)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights