Wagub NTT Tinjau Perkembangan K-SIGN di Landu Leko
WARTANET NKRI, KUPANG – Wakil Gubernur NTT, Johni Asadoma meninjau perkembangan pembangunan Kawasan Sentra Industri Garam Nasional (K-SIGN) di Landu Leko, Kecamatan Rote Timur, Kabupaten Rote Ndao, Selasa (9/12/2025).
Dalam kunjungan tersebut, Ia didampingi Wakil Bupati Rote Ndao, Apremoi Dethan, Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Linus Lusi, serta Kepala Biro Hukum Setda NTT, Orde Maks Sombu.
Setibanya di lokasi, rombongan diterima oleh Deputi Project Manager Eko Hartianto dan jajaran. Sementara itu, Head Officer K-SIGN, Tulus Lait, turut menjelaskan prosedur kunjungan, peta pembangunan serta area-area penting di lokasi.
“Hari ini kami memperkenalkan lokasi Direksi Keet, Pond 1 hingga Pond 4, area kristalisasi, bittern pond, serta fasilitas umum yang disiapkan untuk menunjang operasional kawasan,” ungkapnya.
Ia juga menegaskan bahwa seluruh proses produksi menggunakan metode alami yang aman bagi lingkungan.
Sementara itu, Quantity Surveyor proyek, Vikri, memaparkan perkembangan teknis pembangunan.
“Secara keseluruhan, kawasan seluas 883 hektare ini dijadwalkan memasuki fase operasi awal pada Zona 1 ditahun 2026,” jelasnya.
Asisten II Sekda Rote Ndao, Anthonius Banepa mengonfirmasi bahwa target produksi garam tahun depan mencapai 200 ribu ton. Ia menambahkan adanya pekerjaan tambahan di beberapa area, namun tidak mengubah sasaran utama proyek.
“Beberapa penyesuaian desain hanya berdampak pada jadwal pengerjaan, bukan pada target produksi. Kami memastikan semua berjalan sesuai standar teknis dan lingkungan,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Wakil Gubernur Johni menyatakan apresiasinya terhadap progres pembangunan kawasan tersebut.
“Ini adalah kunjungan perdana saya, dan saya melihat perkembangan yang sangat baik untuk ukuran proyek yang baru dimulai pada Agustus 2025,” ujarnya.
Ia menyoroti pentingnya keterlibatan masyarakat lokal pada pembangunan K-SIGN.
“Tenaga kerja dari empat desa sekitar sudah terlibat aktif, dan ke depan kawasan ini diproyeksikan menyerap hingga 13 ribu tenaga kerja langsung,” ujarnya.
Menurut Wagub Johni Asadoma, K-SIGN tidak hanya akan mengangkat perekonomian Kabupaten ini, tetapi juga berkontribusi besar pada produksi garam nasional.
“Kami berharap kawasan ini dapat mencapai kapasitas ekspor dalam beberapa tahun mendatang. Jika proyek ini beroperasi penuh pada 2027, Rote Ndao tentu akan menjadi salah satu sentra garam terbesar di Indonesia.” tutup Wagub Johni Asadoma. (Freden/WNN)
Sumber Berita&Foto : Siaran Pers Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi NTT
Editor : Freden/WNN

