BPK XVI NTT GELAR RAPAT TEKNIS WARISAN BUDAYA DI KUPANG
WARTANE NKRI.COM, KUPANG – Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XVI Nusa Tenggara Timur Menggelar Rapat Teknis Warisan Budaya di Kota Kupang, pada, Senin, Tanggal 18 sampai dengan Tanggal 20 Maret 2024.
Kegiatan tersebut dilaksanakan di Hotel Aston, berlokasi di Kelurahan Kelapa Lima Kota Kupang, dengan menghadirkan berbagai Unit Pelaksana Teknis terkait dan Masyarakat Adat dalam Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Dalam sambutan pembukaan, Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XVI NTT selaku penyelenggara, I Made Dharma Suteja, mengatakan, Nusa Tenggara Timur (NTT) miliki wilayah yang luas dengan beragam etnis dan budaya yang menyebar pada 22 Kabupaten dan Kota. Karena luasnya wilayah tentu memerlukan koordianasi yang baik dan intens dengan Dinas Kebudayaan yang berada di daerah sehingga terjadi sinkronisasi yang sinergi antara pusat dan daerah.
“Untuk Kemajuan kebudayaan di NTT, perlu dilakukan kegiatan berskala regional, yang mampu memayungi koordinasi antara dinas yang memayungi kebudayaan di daerah, baik itu kabupaten maupun provinsi dengan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XVI NTT. Karena itulah kami melaksanakan Rapat Teknis Warisan Budaya ini dengan tema: REVITALISASI NILAI-NILAI WARISAN BUDAYA, “Menata Arah Pemajuan Kebudayaan di Nusa Tenggara Timur”. Jelas I Made Dharma.
I Made, menjelaskan, tujuan utama kegiatan tersebut adalah, Memberikan ruang koordinasi dan sinkronisasi antara Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XVI NTT dengan Organsasi Perangkat Daerah (OPD) yang mengampu bidang kebudayaan di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Menyusun perencanaan terhadap program dan anggaran yang akan dilaksanakan pada tahun 2024 dalam rangka memenuhi tugas yang diemban oleh Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XVI NTT.
Sedangkan manfaat yang di harapkan adalah, Terwujudnya tata kelola program kerja dan sinergi antara Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XVI NTT dengan Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota sehingga kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dalam bidang kebudayaan bisa berjalan dengan efektif, efisien serta memberikan dampak positif bagi masyarakat. Tersusunnya perencanaan program dan anggaran Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XVI NTT
“Kami dari pihak Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XVI menghaturkan hormat dan terimakasih atas kehadiran bapak dan ibu semua, baik sebagai tamu undangan pembukaan dan sebagai peserta aktif kegiatan Rapat Teknis Pelestarian Kebudayaan Tahun 2024,” tuturnya mengakhiri.
RAPAT TEKNIS WARISAN BUDAYA RESMI DIBUKA KADIS PENDIDIKAN
Setelah sambutan oleh penyelenggara, acara Rapat Teknis Warisan Budaya dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Kupang, Dumuliahi Djami, mewakili Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT Linus Lusi.
Dalam Sambutannya, Dumuliahi Djami, mengatakan bahwa kegiatan tersebut sangat penting untuk dilaksanakan demi kemajuan kebudayaan yang ada di NTT. Pihaknya memberikan apresiasi yang tinggi terhadap Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XVI NTT yang mengandalkan koordinasi antar daerah kabupaten kota dan provinsi serta pusat sehingga dapat memajukan kebudayaan NTT yang terarah dan berkelanjutan.
“Ada berbagai budaya unik dan sacral yang tentu perlu dijaga kelestariannya seperti Jingitiu dan Merapu serta budaya sacral lainnya yang menyebar di NTT. Ada begitu banyak seni-seni tradisi yang belum diangkat ke permukaan padahal memiliki nilai-nilai sangat luhur yang patut dicontohi bersama,” ungkapnya.
Katanya lagi, kehadiran dan kiprah BPK XVI di NTT Patutlah didukung oleh semua pihak terkait sehingga kinerja mereka dapat berjalan maksimal memajukan kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat NTT.
“Dengan Memanjat Puji dan Syukur Kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan mewakili seluruh peserta yang hadir, saya membuka acara Rapat Teknis Warisan Budaya ini dengan resmi,”ucap Dumuliahi Djami, disambut tepuk tangan meriah dari ratusan peserta yang hadir.
PESERTA YANG HADIR DALAM PEMBUKAAN
Untuk diketahui bersama bahwa peserta yang hadir dalam acara pembukaan Rapat Teknis tersebut adalah, Direktur Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat yang diwakili Pamong Budaya Utama Ibu Dra. Christriyati Ariani, M.Hum. (Mantan Direktur Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi).
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Kepala Bappeda Provinsi NTT.Kepala Organisasi Perangkat Dinas yang Menangani bidang Kebudayaan di, Kabupaten/Kota di Wilayah NTT, Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Prov. NTT, Kepala Balai Guru Penggerak Prov. NTT, Kepala Kantor Bahasa Prov. NTT, Kepala LLDIKTI Wilayah XV Prov. NTT, Kepala BAN SM dan BAN Paud Prov. NTT. Kepala Stasiun TVRI NTT, Kepala Taman Budaya, Kepala Museum Negeri NTT.
Para Narasumber baik dari Kemendagri, Sesditjenbud Kemendikbudristek, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Prov. NTT, Badan Pemeriksa Keuangan RI Perwakilan NTT. Pekerja Media Cetak, Televisi, Radio dan Media online, para Kepala Dinas atau yang mewakili (dinas yang membidangi kebudayaan se NTT), Kepala Bapelitbang atau yang mewakili se NTT), dan Panitia Pelaksana dari BPK XVI NTT.
NARA SUMBER DAN MATERI
Para Nara Sumber yang memberikan Materi dalam kegiatan ini adalah :
- Direktorat KMA : Program Prioritas Direktorat KMA di NTT
- Bina Bangda Kemendagri : Prioritas Penganggaran Kebudayaan dalam RPJMD/ Konektivitas PPKD dalam Penyusunan RPJMD
- Pokja PPKD Sesditjenbud : Penyusunan PPKD
- Diretktorat PTLK : Standarisasi Pengelolaan Museum Daerah
- Kepala Badan Pemeriksa Keuangan RI Perwakilan Provinsi NTT: Evaluasi Pengelolaan Kebudayaan di NTT (dalam perspektif auditor)
- TACB Provinsi NTT : Peran Penting Pembentukan TACB dan Penetapan CB di Kabupaten/Kota
- Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT : WBTB Sebelum dan Setelah Penetapan
- Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XVI NTT : Sinergi Program/Kegiatan BPK Wilayah XVI tahun 2024. (WNN/Nelson)