AKSI DAMAI RATUSAN GURU DI SABU RAIJUA TUNTUT PEMBAYARAN TPG DAN TPP

WARTANET NKRI.COM, SABU SEBA – Aksi damai 800-san Guru Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten Sabu Raijua, menuntut Pemerintah Sabu Raijua untuk segera membayar  hak-hak mereka berupa Tunjangan Profesi Guru (TPG), dan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) tahun 2022-2023. Aksi Damai ini dilakukan di Kantor DPRD Kabupaten Sabu Raijua dan Kantor Bupati Sabu Raijua, pada, Senin, (8/01/2024).

Menurut Informasi yang diperoleh media ini dari Sabu Seba, mengatakan bahwa, para guru tersebut bersama BEM Nusantara melakukan Orasi di Halaman Kantor Bupati dan Kantor DPRD Sabu Raijua untuk menuntut kepastian haknya yang belum terbayarkan, yaitu TPG di Tahun 2023 yang belum diterima oleh 344 guru,  menuntut  tunjangan non sertifikasi selama 4 bulan milik 525 guru serta TPP selama 12 bulan periode 2022 hingga 2023.

Saat mendatangai Kantor DPRD Kabupaten Sabu Raijua, para guru bersama BEM Nusantara, diterima  baik oleh Wakil Ketua DPRD Sabu Raijua, Simon Dira Tome.

Pada kesempatan itu Wakil Ketua DPRD, Simon Dira Tome,  berjanji akan segera berkoordinasi dengan Pemda Sabu Raijua untuk secepatnya  menyelesaikan masalah tersebut.

“Terimakasih banyak kepada bapak dan ibu para guru yang telah datang menyampaikan aspirasi pada pihak kami. Secepatnya kami akan segera berkoordinasi dengan pemda sesuai regulasi yang ada sehingga hak-hak bapak dan ibu segera dibayarkan”, ucap Simon Dira Tome.

Setelah dari Kantor DPRD , masa aksi damai menuju ke kantor Bupati Sabu Raijua dan melakukan orasi  untuk meminta penjelasan detail dari Bupati Sabu Raijua, Nik Rihi Heke, terkait mengapa  hak-hak mereka belum terbayarkan sampai saat ini.

Di halaman kantor Bupati, para utusan pendemo diberikan kesempatan bertemu Bupati Sabu Raijua, namun masa aksi damai menolaknya dan meminta agar Bupati keluar menemui mereka untuk menjelaskan masalah tersebut.

Dan beberapa saat kemudian Bupati Nik Rihi Heke, didampingi Ketua DPRD Sabu Raijua, Paulus Rabe Tukan keluar dan menemui ratusan masa aksi di halaman Kantor Bupati.

Dihadapan 800-san masa aksi damai itu, Bupati, Nik Rihi Heke, menjelaskan secara detail hal-hal yang dialami Pemda Sabu Raijua hingga menyebabkan belum terbayarnya hak-hak para guru tersebut.

Pada kesempatan itu pula Bupati meminta kepada guru-guru yang belum menyelsaikan dokumen administrasi secara benar untuk segera dituntaskannya sehingga pemerintah segera membayar hak-hak mereka.

“Saya berharap kepada bapak ibu guru untuk melengkapi  dokumen-dokumen  pendukung  secara tuntas dan dipastikansudah  terverifikasi dan tervalidasi, sehingga kami segera membayar hak-hak yang bapak ibu minta “, ucap Bupati mengakhiri pembicaraan.

Setelah memperoleh penjelasan dari Bupati, ratusan guru-guru tersebut membubarkan diri secara damai dan pulang ke tempat masing-masing.

Sementara itu, kepada media ini, lewat telepon selular, salah seorang guru berinisial RL yang juga ikut dalam aksi damai itu,  mengatakan bahwa masalah tersebut telah menyebabkan para guru mengalami berbagai kekurangan sana-sini dalam menghadapi tugasnya sebagai pendidik.

“Semoga apa yang dijanjikan oleh bapak bupati kepada kami saat ini, akan menjadi kenyataan dan hak-hak kami segera dibayarkan”,ungkap RL.

Begitu juga, salah seorang tokoh masyarakat Sabu Mehara, Kornelius Ully, SH, lewat telepon seslularnya, menyatakan keprihatinannya terkait apa yang sedang dialami oleh 800-san guru tersebut.

“Untuk mendongkrak daya kerja maksimal dari para guru agar mendidik anak-anak menjadi generasi unggul Sabu Raijua, maka apa yang menjadi hak-hak guru perlu diperhatikan serius dan dibayarkan sesuai regulasi”, ucap Kornelis. (wnn/Fegas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights