Pj. Gubernur NTT Ayodhia GL Kalake, Kunjungi GPM di Halaman Masjid Darul Hijrah BTN Kolhua

KUPANG, WARTANET.NKRI.COM  – Dalam Rangka Pengamanan Pasokan dan Harga Pangan Jelang Idul Fitri Tahun 2024, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur, melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT menggelar kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) yang bekerja sama dengan Perum Bulog, Bank Indonesia dan beberapa distributor, antara lain, PT. Laris Manis Utama, hypemart, CV. Nam, CV. Agro Niaga Makmur, Transmart, CV. Sampurna, CV. Sumber Cipta dan beberapa distributor lainnya.

Kegiatan GPM ini dilakukan di Halaman Masjid Darul Hijrah BTN, Kelurahan Kolhua, Kota Kupang, pada, (Rabu,4/4/2024) itu sebagai upaya Pengamanan Pasokan dan Harga Pangan Jelang Idul Fitri Tahun 2024, dan juga untuk  menjaga ketersediaan bahan pangan pokok dan daya beli masyarakat terhadap komoditas pangan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Tahun 2024.

Kegiatan Gerakan Pangan Murah tersebut, dikunjungi oleh Penjabat Gubernur NTT, Ayodhia GL Kalake, SH., MDC bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi NTT. Penjabat Gubernur mengunjungi seluruh stand penjualan sembako yang berada di lokasi tersebut dan juga sempat berdialog dengan masyarakat yang hadir membeli bahan pangan murah dilokasi itu.

“Kami berterimakasih kepada bapak Gubernur dan jajaran Pemerintah Provinsi NTT yang sudah menggelar GPM ini sehingga kami dapat membeli bahan-bahan pangan dengan harha murah dan terjangkau,” ucap salah seorang warga kepada Penjabat Gubernur, Ayodhia GL Kalake.

Pada kesempatan tersebut, Penjabat Gubernur mengucapkan terimakasih banyak kepada semua Distributor yang telah bekerjasama dengan Pemeritah Provinsi NTT untuk menjual bahan-bahan pangan pokok dengan harga yang murah sehingga seluruh lapisan masyarakat dapat menjangkaunya.

“Terimakasih banyak karena telah membantu kami untuk melayani kebutuhan masyarakat dengan menjual bahan pangan dengan harga cukup murah ini,” ucap Penjabat Gubernur kepada para Petugas Stand dari Distributor masing-masing yang menggelar jualan pangan  di lokasi tersebut.

Pada kesempatan yang sama, terkait GPM yang terus menerus dilakuakan, media ini pun sempat mewawancarai beberapa anggota Tim Pengendali Inflansi Daerah (TPID) Provinsi NTT, yaitu Kepala Biro Perekonomian Administrasi Pembangunan Setda Pemprov NTT, Drs. Alexander Koroh, MPH, Sekretaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan provinsi NTT, Joaz Bily Oemboe Wanda.,SP, Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Nusa Tenggara timur, Ir. Victoria C. Do’o.

ALEKSANDER KOROH : BERAS TERUS NAIK,  KEBUTUHAN LAIN IKUT NAIK

Kepala Biro Perekonomian Administrasi Pembangunan Setda Pemprov NTT, Drs. Alexander Koroh, MPH, mengatakan, naiknya harga beras karena masalah Geo Politik, masalah lingkungan hidup karena perubahan cuaca. Peperangan Rusia dan Ukraina membuat pasokan pupuk terhenti ke Indonesia, dan imbasnya pada pertanian kita.

Aleks mengatakan, kita NTT butuh 400 ribu Ton tiap tahun, dan kini NTT hanya dapat 100 ribu ton per tahun, karena itu ini terjadi defisit yang besar sehingga hasil produksi kita menurun sekali karena tidak adanya pupuk yang memadai. Terjadinya cuaca ekstrim, Badai Lanina menghantam Indonesia dan musim kemarau pun jadi panjang sehingga sentra-sentra panen produksi beras kita bergeser.

Lanjut Aleks,  di pulau Jawa dan Makasar biasanya panen bulan  Januari sampai Februari , kini bergeser sampai akhir bulan April. Dulunya panen di NTT terjadi  bulan April,  kini diperkirakan bergeser sampai Juni. Inilah salah satu penyebab harga beras naik. Dulu impor berat kita dari Vietnam, Thailand dan Laos mudah diperoleh, kini sulit karena negara mereka juga mengalami kekeringan panjang.

“Karena persolan itulah, maka harga beras naik. Untuk menjaga agar harga beras tidak terus melambung, pemerintah lakukan intervensi dengan Gerakan Pangan Murah (GPM), dengan tujuan  masyarakat bisa peroleh beras dengan harga murah dan terjangkau dan tidak kelaparan,” ucapnya.

Jelas Aleks, Program GPM dilakukan agar Inflasi kita terkendali. Inflasi Provinsi NTT bulan Februari lalu 3,01 persen, Kota Kupang 3,06 persen. Kita berupaya terus untuk mengendalikannya, agar tidak terjadi Baying Power atau daya beli masyarakat terpukul lalu tidak bisa lagi membeli kebutuhan pokoknya, yaitu beras.

“Beras sebagai makanan pokok utama. Jika harganya terus naik maka akan memicu naiknya harga kebutuhan lainnya. Maka pemerintah lakukan intervensi harga beras secara serius, dengan cara kerjasama antara kota, kabupaten dan provinsi. Semuanya saling bersinergi Selama ini,” tuturnya.

 JOAZ BILY OEMBOE WANDA : KAMI SIDAK DAN HARGA PASAR AMAN

Sekretaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan provinsi NTT, Joaz Bily Oemboe Wanda.,SP, mengatakan bahwa TIM TPID baru saja melakukan Sidak harga bahan pangan pokok di Pasar Oeba Kota Kupang, pada pagi hari sebelum GPM tersebut dilakukan di Halaman Msjid Darul Hijrah itu .

Katanya, harga-harga bahan pangan pokok menjelang hari raya  Idul Fitri masih dalam keadaan aman dan terkendali sehingga harganya pasti bisa terjangkau oleh masyarakat.

“Tadi kami Sidak bersama Polda NTT, Instansi Terkait, dan seluruh Anggota TPID Provinsi ke Pasar Oeba Kupang untuk mengetahui langsung harag-harga bahan pangan pokok menjelang Idul Fitri, dan ternyata harga-harganya masih stabil sesuai harapan kami Tim TPID Provinsi,” ungkap Joaz Bili dengan sikap yakin.

Dia meyakini, dalam menghadapi Hari Raya Idul Fitri nanti, masyarakat bisa memperoleh bahan-bahan pagan pokok dengan harga yang masih terjangkau karena stok pangan dasar masih cukup banyak ketersediaannya.

“Terimakasih banyak kepada bapak Penjabat Gubernur NTT, Ayodhia GL Kalake, yang telah datang dan mengunjungi stand – stand distributor dan berdialog langsung dengan masyarakat yang hadir pada GPM di Halaman Masjid Darul Hijrah BTN Kolhua ini,” ucapnya mengakhiri pembicaraan.

VICTORIA C. DO’O : GPM MENEKAN INFLASI, AMANAN PASOKAN HARGA

Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Nusa Tenggara timur, Ir. Victoria C. Do’o, mengatakan kepada wartawan bahwa GPM dilakukan yang dilakukan di Halaman Masjid Darul Hijrah BTN Kolhua tersebut  sebagai upaya Pengamanan Pasokan dan Harga Pangan Jelang Idul Fitri Tahun 2024.

“Kegiatan ini juga untuk menekan Inflansi sekaligus membantu masyarakat mendapatkan bahan pangan murah di bawah harga pasar. Dana kegiaatan ini bersumber dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) pusat dan Kami adalah Pemprov NTT sebagai pelaksana teknisnya,” ucapnya

Dia menjelaskan bahwa  Tujuan utama GPM agar masyarakat mendapatkan Bahan Pangan Murah, yaitu Beras, Telur, Ayam, minyak Goreng,  dan beberapa bahan kebutuhan lainnya.

“Khusus beras SPHP adalah beras intervensi dari pemerintah melalui Bapanas dan pelaksanaanya oleh Bulog, dijual harga Rp. 11.000 per kilogram. Hal ini dilakukan untuk menekan harga beras di pasar.  Ada juga distributor lain yang Ikut dalam  GPM Ini yang menjual kebutuhan minuman dan buah-buahan  dengan harga terjangkau,” paparnya.

MASYARAKAT BERSYUKUR DILAKUKAN GPM

Kepada Media ini, beberapa warga yang diwawancarai mengatakan, mereka merasa bersukur karena adanya bahan kebutuhan utama rumah tangga mereka yang dijual dengan harga yang murah lewat GPM tersebut.

“GPM ini sangat membantu kami masyarakat kecil. Khusunya Beras sangat kami butuh sebab di pasaran umum masih mahal harganya. Beras SPHP yang diberikan Bulog itu sangat bersih dan berkualitas sangat baik,” ucap, Siti, Ayu, Ningsih dan Andreas, yang mewakili belasan warga yang diwawancarai.

 PANTAUAN MEDIA INI : 8 TON BERAS HABIS DIBELI MASYARAKAT

Pantauan media ini sejak Pukul 09.00 hingga Pukul 13.00 Wita, tampak di halaman Masjid Darul Hijrah, ada 2 Truk Bulog yang berisi beras masing-masing 4 Ton Beras SPHP, habis dibeli oleh warga BTN Kolhua dari berbagai kalangan. Bawang Putih dan Bawang Merah habis terjual 2 meja. Minyak Goreng dan Terigu juga sangat banyak dibeli oleh warga. Perkiraan warga yang datang membeli di lokasi tersebut sekitar berjumlah ribuan orang.

Harga-harga kebutuhan pokok yang dijual Bulog dan para Distributor di halaman Masjid Darul Hijrah BTN Kolhua, sebagai berikut : Beras SPHP berisi 5 Kilogram seharga Rp. 55.000, Beras Premium 10 Kg Rp.153.000, Beras Premium 5 Kg Rp.77.000.  Minyak Goreng isi 2 Liter Rp. 33.000, Minyak Goreng 900 Mili Liter harga Rp. 15.000, Minyak Goreng Kita 1 Liter harga Rp.17.000, Minyak Goreng Tropical 1 Liter harga Rp.19.000. Gula Pasir 1 Kilogram Rp.18.000 dan Tepung Terigu 1 Kg seharga Rp.13.500.

Para Distributor yang terlibat dalam Gerakan Pangan Murah di lokasi tersebut adalah, Bulog, PT. Laris Manis Utama, hypemart, CV. Nam, CV. Agro Niaga Makmur, Transmart, CV. Sampurna, CV. Sumber Cipta dan Bank BNI. (WNN/Piet).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights